Kamis, 19 Juni 2014

ISIS Di Takuti Negara-Negara Kafir,Allohu Akbar !!!




Kemenangan demi Kemenangan di raih Daulah Islam Iraq dan syam,biidznillah
Hal ini mendapat respon yang sangat laur biasa dari kaum muslimin ahlussunnah di kota-kota yang telah ISIS kuasai,Mereka turun ke jalan-jalan untuk menyambut kemenangan Daulah Islam Iraq dan Syam.

Di sisi lain Negara-negara kafir Barat mulai ketar ketir dengan kondisi keadaan terkini di Iraq mereka sangat khawatir gejolak Perjuangan kaum Muslimin Ahli Tauhid Menyebar kenegara Mereka,di karenakan banyak mujahidin dari dari luar iraq maupun suriah ikut bertempur menghadapi rezim kafir syi'ah.

"Kita punya pengalaman dengan militan yang ke Afghanistan dulu karena gerakan ISIS itu sama saja dengan al-Qaeda dan disana mereka mengikuti pelatihan dan mungkin juga terlibat aksi-aksi perlawanan bersenjata, kembalinya di kita ya itu cukup mengkhawatirkan," 

Umumnya, mereka yang menyatakan kesetiaan kepada ISIS adalah anggota kelompok yang merupakan pecahan dari Jamaah Islamiyah, Jamaah Anshorut Tauhid atau Negara Islam Indonesia, kata Ansyaad. Dukungan ini pun dilakukan tidak secara tertutup.

"Kalau melihat fenomena satu dua tahun belakangan dari sosial media tampak dukungan yang cukup besar bahkan bersifat terbuka, banyak status, banyak twit, yang menunjukkan keberadaan kelompok itu harus diakui dan didukung di setiap langkah dan tindakannya di sana," kata pengamat terorisme dari Yayasan Prasasti Perdamaian Taufik Andri.



Langkah Antisipatif BNPT
BNPT pun mengambil langkah antisipatif untuk mencegah bergulirnya aksi teror di Indonesia. Termasusk kemungkinan kerjasama dengan beberapa negara.


"Pertama kita bekerja sama secara internasional dengan beberapa negara tapi pengiriman militan-militan seperti ini, ya, sulit terdeteksi karena mereka pergi umumnya banyak lewat negara ketiga, dimana para dubes kita disana juga tidak bisa mendatakan orang-orang ini karena mereka memang tidak melapor juga kepada KBRI kita di sana," kata Ansyaad.


Namun, menurut Taufik Andrie dampaknya terhadap Indonesia mungkin baru akan terlihat beberapa tahun lagi ketika situasi Suriah reda dan para kombatan kembali ke Indonesia.
"Karena fenomena pasca perang di Afghanistan di akhir 90-an hal yang terjadi adalah, para veteran perang datang ke Indonesia yang situasinya damai tapi kalau ada percikan sedikit, orang-orang dengan skill perang ini bisa mengambil porsi tertentu apalagi kala mereka berhubungan dengan faksi-faksi militan di sebuah kelompok," tutupnya. 
BNPT akan selalu membuat perhitungan dan langkah-langkah yang sangat antisipatif terhadap kemungkinan dampak situasi konflik di Timur Tengah.( voa-islam.com)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar