Kemenangan demi Kemenangan di raih Daulah Islam
Iraq dan syam,biidznillah
Hal ini mendapat respon yang sangat laur biasa
dari kaum muslimin ahlussunnah di kota-kota yang telah ISIS kuasai,Mereka turun
ke jalan-jalan untuk menyambut kemenangan Daulah Islam Iraq dan Syam.
Di sisi lain Negara-negara kafir Barat mulai
ketar ketir dengan kondisi keadaan terkini di Iraq mereka sangat khawatir
gejolak Perjuangan kaum Muslimin Ahli Tauhid Menyebar kenegara Mereka,di
karenakan banyak mujahidin dari dari luar iraq maupun suriah ikut bertempur
menghadapi rezim kafir syi'ah.
"Kita punya pengalaman dengan militan yang
ke Afghanistan dulu karena gerakan ISIS itu sama saja dengan al-Qaeda dan
disana mereka mengikuti pelatihan dan mungkin juga terlibat aksi-aksi perlawanan
bersenjata, kembalinya di kita ya itu cukup mengkhawatirkan,"
Umumnya, mereka yang menyatakan kesetiaan kepada
ISIS adalah anggota kelompok yang merupakan pecahan dari Jamaah Islamiyah,
Jamaah Anshorut Tauhid atau Negara Islam Indonesia, kata Ansyaad. Dukungan
ini pun dilakukan tidak secara tertutup.
"Kalau melihat fenomena satu dua tahun
belakangan dari sosial media tampak dukungan yang cukup besar bahkan bersifat
terbuka, banyak status, banyak twit, yang menunjukkan
keberadaan kelompok itu harus diakui dan didukung di setiap langkah dan
tindakannya di sana," kata pengamat terorisme dari Yayasan Prasasti
Perdamaian Taufik Andri.
Langkah Antisipatif BNPT
BNPT pun mengambil langkah antisipatif untuk
mencegah bergulirnya aksi teror di Indonesia. Termasusk kemungkinan kerjasama
dengan beberapa negara.
"Pertama kita bekerja sama secara
internasional dengan beberapa negara tapi pengiriman militan-militan seperti
ini, ya, sulit terdeteksi karena mereka pergi umumnya banyak lewat negara ketiga,
dimana para dubes kita disana juga tidak bisa mendatakan orang-orang ini karena
mereka memang tidak melapor juga kepada KBRI kita di sana," kata Ansyaad.
Namun, menurut Taufik Andrie dampaknya terhadap
Indonesia mungkin baru akan terlihat beberapa tahun lagi ketika situasi Suriah
reda dan para kombatan kembali ke Indonesia.
"Karena fenomena pasca perang di
Afghanistan di akhir 90-an hal yang terjadi adalah, para veteran perang datang
ke Indonesia yang situasinya damai tapi kalau ada percikan sedikit, orang-orang
dengan skill perang ini bisa mengambil porsi tertentu apalagi
kala mereka berhubungan dengan faksi-faksi militan di sebuah kelompok,"
tutupnya.
BNPT akan selalu membuat perhitungan dan
langkah-langkah yang sangat antisipatif terhadap kemungkinan dampak situasi
konflik di Timur Tengah.( voa-islam.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar